Minggu, 09 Agustus 2015

Analisis Cerpen Juru Masak Karya Damhuri Muhammad

I. Unsur Intrinsik
 A. Judul : Juru Masak
 B. Tema : Bidang keahlian
 C. Setting :
     1. Tempat
         + Lareh Panjang : ( Makaji yang merupakan juru masak nomer satu di Lareh Panjang. )
         + Rumah Mangkudun : ( kenduri di rumah mangkudun begitu semarak. )
     2. Waktu
         + Beberapa tahun lalu : ( beberapa tahun lalu pesta perkawinan Gentasari dengqan Rustamaji yang
            di gelar dengan menyembelih tiga belas ekor kambing dab berlangsung tiga hari )
         + Sejak dulu : ( sejak dulu, Makaji tidak pernah keberatan membantu keluarga mana saja. )
         + Kini : ( Azrial kini sudah menjadi juragan, punya enam rumah makan dan dua puluh empat anak buah
            yang tiap hari melayani pelanggan. )
         + Sejak ibunya meninggal : ( sejak ibunya meninggal Ayahnya itu sendirian saja di rumah tidak ada
            yang merawat. )
         + Dua hari sebelum perhelatan berlangsung : ( dua hari sebelum perhelatan berlangsung, Azrial putra
            Makaji datang dari Jakarta, ia pulang untuk menjemput Makaji. )
     3. Suasana
         + Kacau : ( apabila Makaji tidak di libatkan gulai kambing akan terasa hambar. )
         + Bingung : ( rombongan mempelai pria datang, gulai kambing, gulai nangka, gulai kentang, gulai
            rebung dan aneka hidangan yang tersaji bukan masakan Makaji. )
        + Kesal : ( kalau besok gulai nangka  masih sehambar ini, kenduri tak usah dilanjutkan! )
        + Debat  : ( "mungkin sudah saatnya ayah berhenti" )
           "Belum! Akan ayah pikul beban ini hingga tangan ayah tak lincah lagi meracik bumbu." balas Makaji )
        + Sedih : ( dengan berat hati Azrial melupakan Renggogeni. )
D. Tokoh dan Watak
    a) Makaji
       + Baik hati : ( Makaji tidak pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak menggelar
          pesta. )
      + Pekerja keras : ( Di usia senja, ia masih tangguh menahan kantuk, tangannya gesit meracik bumbu,
         masih kuat ia berjaga semalam suntuk. )
      + Bertanggung jawab : ( Beri ayah kesempatan satu kenduri lagi, anak gadis Mangkudun dipinang orang.
        Sudah terlanjur ayah sanggupi, malu kalau tiba-tiba dibatalkan. )
  b) Mangkudun
     + Sombong : ( bahkan bila ia jadi kepala desa pun, tak sudi saya punya menantu anak juru masak! )
     + Keras kepala : ( Mangkudun benar-benar menepati janji Renggogeni, bahwa ia akan mencarikan jodoh
        yang sepadan dengan anak gadisnya. )
  c) Azrial
     + Baik hati : (bagaimana kalau ayah jadi juru masak di salah satu rumah makan milik saya di Jakarta?
        Saya tak ingin lagi berjauhan dengan ayah. )
     + Pendendam : ( dengan maksud mengacaukan perhelatan Mangkudun, Makaji di boyong ke Jakarta
        oleh Azrial. )
     + Pekerja keras : ( awalnya ia hanya tukang cuci piring dirumah makan milik seorang perantau, kini Azrial
        sudah jadi juragan, punya enam rumah makan dan dua puluh empat anak buah. )
  d) Renggogeni
      + Baik hati : ( Dia laki-laki taat, jujur, bertanggung jawab. )
      + Pintar : ( Tidak banyak orang Lereh Panjang yang bisa bersekolah tinggi seperti Renggogeni. )
      + Penurut : ( karena menuruti kemauaan ayahnya untuk di jodohkan. )
E. Alur
     Alurnya yaitu maju mundur atau campuran
F. Sudut Pandang
    Sudut pandangnya yaitu orang ketiga serba tahu
    Karena pengarang sudah mengetahui apa yang akan terjadi jika tidak ada Makaji.
G. Amanat
    + Janganlah memaki seseorang jika suatu saat akan membutuhkannya.
    + JAngan mempunyai rasa dendam kepada siapapun yang telah menyakiti tapi berpikirlah ke depan.
    + Jaga, hormati, dan lindungi orangtua kita.
    + Kunci kesuksesan yaitu adanya usaha, kerja keras, dan kegigihan.
    + Hilangkan sifat sombong yang akan menjerumuskanmu pada penderitaan.
    + Jangan memaksakan sesuatu yang tak di kehendaki karena akan berakibat buruk kedepannya.
II. Unsur Ekstrinsik
    A) Nilai Sosial
         ( Makaji tidak pernah keberatan membantu keluarga mana saja yang hendak menggelar pesta. )
    B) Nilai Budaya
         ( Dengan adanya khas budaya dari Lareh Panjang yaitu berupa makanan seperti: gulai kambing, gulai
         nangka, gulai kentang, gulai rebung. Adanya pusaka peninggalan sesepuh adat Lareh Panjang, dan
         adanya pesilat turut ambil bagian memeriahkan peata perkawinan. )
    C) Nilai Moral
         ( Buruk : " Bahkan bila ia jadi kepala desa pun, tak sudi saya punya menantu anak juru masak!" )
         Baik : " Kalau memang masih ingin jadi juru masak, bagaimana kalau Ayah jadi juru masak di salah
         satu rumah makan milik saya di Jakarta? Saya tak ingin lagi berjauhan dengan Ayah." )